Bandung - Pemain legendaris Persib Bandung, Ajat Sudrajat, meminta Nurdin Halid lengser dari jabatannya dan mundur dalam pencalonan Ketum PSSI. Mundur akan membuktikan bahwa Nurdin adalah pemimpin yang legowo.
"Untuk Pak Nurdin, jangan sampai masyarakat Indonesia bergejolak, sudah mundur lah, lebih baik mundur saja," kata Ajat kepada detikbandung di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Kamis (24/2/2011).
Ia mengatakan, masyarakat sudah bisa menilai kinerja Nurdin Halid selama memimpin organisasi tertinggi sepakbola di Indonesia itu.
"Kita semua sepakat dalam kepemimpinan dan kepengurusan Nurdin Halid ini, kita tidak ada kemajuan sepakbola. Baik di luar maupun dalam negeri, tidak ada sama sekali," ungkap bintang Persib tahun 1980-an ini.
Ia menjelaskan, jika Nurdin punya karakter pemimpin, sebaiknya menuruti apa yang diinginkan oleh masyarakat yakni mundur dari tampuk kekuasaannya.
"Kalau Pak Nurdin benar-benar pemimpin yang besar, ya legowo. Lengser saja," tegas Ajat.
"Pak Nurdin sebaiknya kasih kesempatan kepada yang betul-betul mau membina sepak bola Indonesia ke arah lebih baik," ujarnya.
Selain Nurdin, Ajat juga meminta ada restrukturisasi di tubuh PSSI. Sebab banyak 'orang lama' yang berkecimpung di tubuh PSSI tapi tidak membawa perubahan bagi sepakbola Indonesia. Sekjen PSSI Nugraha Besoes, misalnya.
"Kan kita semua sudah tahu Pak Nugraha Besoes. Dari dulu, sejak saya masih jadi pemain sepak bola, Nugraha Besoes sudah di situ (PSSI). Tapi sepak bola kita masih begini-begini saja. Dengan Nurdin Halid juga sama," tuturnya.
Ia pun menyarankan agar para pengurus PSSI diganti orang yang lebih segar. "Menurut saya kalau (pengurus sekarang) sudah tidak pada mampu (memajukan sepakbola), lebih baik ganti sama yang baru-baru," pinta Ajat.
Sementara saat disinggung siapa calon yang layak memimpin PSSI, Ajat menyatakan dukungannya pada George Toisutta dan Arifin Panigoro. "Saya kira untuk saat ini tidak ada figur yang tepat selain mereka," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar